Thursday, June 4, 2009

Cerpen: Ketentuan Ilahi (Bahagian 6)

Sambungan dari Cerpen: Ketentuan Ilahi (Bahagian 5)


Saatnyaku berkata
Mungkin yang terakhir kalinya
Sudahlah lepaskan semua
Ku yakin inilah waktunya

Mungkin saja kau bukan yang dulu lagi
Mungkin saja rasa itu telah pergi

Dan mungkin bila nanti
Kitakan bertemu lagi
Satu pintaku jangan
Kau coba tanyakan kembali
Rasa yang kutinggal mati
Seperti hari kemarin
Saat semua di sini

Dan bila hatimu termenung
Bangun dari mimpi-mimpimu
Membuka hatimu yang dulu
Cerita saat bersama aku

Mungkin saja kau bukan yang dulu lagi
Mungkin saja rasa itu telah pergi

Dan mungkin bila nanti
Kitakan bertemu lagi
Satu pintaku jangan
Kau coba tanyakan kembali
Rasa yang kutinggal mati
Seperti hari kemarin
Saat semua di sini

Dan mungkin bila nanti
Kitakan bertemu lagi
Satu pintaku jangan
Kau coba tanyakan kembali
Rasa yang kutinggal mati
Seperti hari kemarin
Saat semua di sini

Tak usah kau tanyakan lagi
Simpan untukmu sendiri
Semua sesal yang kau cari
Semua rasa yang kau beri

Gema segenap ruang bilikku dengan lagu yang pernah menghangatkan persada seni tanah air. Kumpulan yang berasal dari seberang ini dikenali dengan nama ‘Peterpan’, bisa membuatkan ramai gadis tergoda apabila melihatkan kelibat mereka. Lagu ‘Mungkin Nanti’ ini memang kena dengan jiwaku sejak pertama kali aku mendengarnya daripada kawanku. Lagu ini sering kali menjadi siulannya semasa membantuku melancarkan perjalanan perkhemahan orientasi di sekolahku.

Kini, hanya tinggal seminggu saja lagi peperiksaan akhir akan menjengah ruang jendela hidupku. Hari ini hari Rabu, 9 April 2008. Jam di mejaku menunjukkan tepat pukul 4 petang. Aku duduk mengelamun di jendela memerhatikan keadaan sekeliling. Aku mengimbau setiap detik kenangan indah yang pernah aku lalui. Terlalu banyak untukku menggamitnya kembali. Aku tersenyum sendirian memikirkan perkara tersebut. Aku hanyut dibawa arus memoriku sendiri…

Bersambung...

0 comments: